Pendiri Djarum, Oei
Wie Gwan, memulai usaha kreteknya pada 21 April 1951 di Jalan Bitingan, Kudus.
Bermula dengan 10 orang karyawan, merek Djarum, yang dibeli lisensi dan
mereknya sembilan bulan sebelumnya, berkembang menjadi perusahaan Kretek
terkemuka di Indonesia dan juga pasar Internasional. Peracikan tembakau dan
cengkeh mulanya merupakan proses produksi sederhana yang dibuat dengan alat
kerja sederhana pula.
Oei Wie Gwan bila sedang tidak memasarkan produknya,
kerap dijumpai melinting kretek bersama karyawannya. Meski proses produksinya
sederhana, namun Djarum berhasil meraih reputasi baik karena ketat menjaga
kualitas dan rasa. Djarum mampu bertahan sepeninggal Oei Wie Gwan yang wafat
pada tahun 1963. Dinakhodai kedua putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert
Budi Hartono, Djarum telah berkembang menjadi perusahaan asli Indonesia yang
berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar